![[IMG]](http://img.okezone.com/content/2016/01/26/18/1297621/putin-sebut-lenin-penyebab-pecahnya-uni-soviet-xiTrrQ5pWe.jpg)
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: IBTimes)
MOSKVA – Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyalahkan tokoh revolusi Bolshevik, Vladimir Lenin atas kegagalannya menyatukan Uni Soviet (USSR). Menurut Putin, pemimpin Partai Komunis itu adalah orang yang menaruh bom waktu dan menjadi penyebab utama pecahnya Soviet di akhir 1980an.
“Hak untuk memisahkan diri yang dia (Lenin) terapkan (secara sewenang-wenang) adalah bom waktu yang ia tanam di bawah negara kita. Itulah yang membuat negara kita pecah berantakan,” tukas Gray Cardinal dalam pertemuan internal Partai Komunis di Rusia yang membahas keabsahan Lenin dan Revolusi Komunisnya pada 1917, sebagaimana dikutip dari International Business Times, Selasa (26/1/2016).
Orang nomor satu di Rusia itu juga mengecam tindakan Lenin yang mendalangi pemberantasan keluarga Kekaisaran Tsar Nicholas II, para agamawan dan lawan-lawan politik selama Kampanye Teror Merah dari 1917-1918.
"Mengapa mereka membunuh Dokter Botkin (dokter keluarga kerajaan), mengapa mereka membunuh para pelayan, orang-orang yang berasal dari kaum proletariat (kelas rendah) dan pembunuhan massal lainnya? Untuk apa? Semata demi menyembunyikan kejahatan mereka sendiri," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Negeri Beruang Merah itu juga mengungkit konsesi besar Bolshevik ke wilayah Jerman selama Perang Dunia I. Dia mencatat bahwa Rusia jadi kehilangan muka karena kalah dari negara pecundang.
Hingga kini, Rusia masih memegang kartu keanggotaan USSR. Namun ia mengaku kesal jika mengingat ulah sang revolusioner, yang justru memecah belah negaranya.
Di samping itu, mengenai jasad Lenin yang disemayamkan di kuburan besar dan indah, di tempat terhormat seperti Lapangan Merah di Moskva, Putin menolak berkomentar banyak.
Sebab dikhawatirkan, jika ia menuruti permintaan sebagian besar warga untuk memindahkan jasadnya ke bumi, hal itu malah akan menimbulkan polemik yang lebih besar.
“Menurut saya, isu ini perlu dicerna secara saksama. Jangan sampai, langkah kita ke depannya malah memecah masyarakat kita. Bagaimanapun, saya masih menghormati idealisme sosialis beliau. Meskipun, secara praktik ia melihat ideologi komunis Soviet jauh dari negeri sosialis ideal yang diidam-idamkan negara kita,” ujar dia.
View attachment 70859
Lenin yang lahir dengan nama Vladimir Ilyich Ulyanov, adalah orang yang berjasa mendirikan Uni Soviet sebagai negara kesatuan di bawah bendera komunisme.
Namun begitu, kiprahnya terus menuai kritik dan perdebatan sejarah. Ia memangku kekuasaan dengan menggulingkan kekaisaran Tsar dan mendirikan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, negara sosialis pertama di dunia secara konstitusional pada masa itu.
Sebagai pemimpin faksi Bolshevik, Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia, ia berhaluan politik Marxis. Akan tetapi, di kemudian hari ia menggaungkan ideologinya sendiri yang disebut Leninisme.
(Sil)
http://news.okezone.com/read/2016/01/26/18/1297621/putin-sebut-lenin-penyebab-pecahnya-uni-soviet
“Hak untuk memisahkan diri yang dia (Lenin) terapkan (secara sewenang-wenang) adalah bom waktu yang ia tanam di bawah negara kita. Itulah yang membuat negara kita pecah berantakan,” tukas Gray Cardinal dalam pertemuan internal Partai Komunis di Rusia yang membahas keabsahan Lenin dan Revolusi Komunisnya pada 1917, sebagaimana dikutip dari International Business Times, Selasa (26/1/2016).
Orang nomor satu di Rusia itu juga mengecam tindakan Lenin yang mendalangi pemberantasan keluarga Kekaisaran Tsar Nicholas II, para agamawan dan lawan-lawan politik selama Kampanye Teror Merah dari 1917-1918.
"Mengapa mereka membunuh Dokter Botkin (dokter keluarga kerajaan), mengapa mereka membunuh para pelayan, orang-orang yang berasal dari kaum proletariat (kelas rendah) dan pembunuhan massal lainnya? Untuk apa? Semata demi menyembunyikan kejahatan mereka sendiri," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Negeri Beruang Merah itu juga mengungkit konsesi besar Bolshevik ke wilayah Jerman selama Perang Dunia I. Dia mencatat bahwa Rusia jadi kehilangan muka karena kalah dari negara pecundang.
Hingga kini, Rusia masih memegang kartu keanggotaan USSR. Namun ia mengaku kesal jika mengingat ulah sang revolusioner, yang justru memecah belah negaranya.
Di samping itu, mengenai jasad Lenin yang disemayamkan di kuburan besar dan indah, di tempat terhormat seperti Lapangan Merah di Moskva, Putin menolak berkomentar banyak.
Sebab dikhawatirkan, jika ia menuruti permintaan sebagian besar warga untuk memindahkan jasadnya ke bumi, hal itu malah akan menimbulkan polemik yang lebih besar.
“Menurut saya, isu ini perlu dicerna secara saksama. Jangan sampai, langkah kita ke depannya malah memecah masyarakat kita. Bagaimanapun, saya masih menghormati idealisme sosialis beliau. Meskipun, secara praktik ia melihat ideologi komunis Soviet jauh dari negeri sosialis ideal yang diidam-idamkan negara kita,” ujar dia.
View attachment 70859
Lenin yang lahir dengan nama Vladimir Ilyich Ulyanov, adalah orang yang berjasa mendirikan Uni Soviet sebagai negara kesatuan di bawah bendera komunisme.
Namun begitu, kiprahnya terus menuai kritik dan perdebatan sejarah. Ia memangku kekuasaan dengan menggulingkan kekaisaran Tsar dan mendirikan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, negara sosialis pertama di dunia secara konstitusional pada masa itu.
Sebagai pemimpin faksi Bolshevik, Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia, ia berhaluan politik Marxis. Akan tetapi, di kemudian hari ia menggaungkan ideologinya sendiri yang disebut Leninisme.
(Sil)
http://news.okezone.com/read/2016/01/26/18/1297621/putin-sebut-lenin-penyebab-pecahnya-uni-soviet