Quantcast
Channel: Forum KAD - Come As Guests Stay As Family
Viewing all articles
Browse latest Browse all 16953

Babi Beradioaktif Teror Wilayah Utara Jepang

$
0
0
[IMG]
Ilustrasi. (Foto: AFP)

[IMG]
FUKUSHIMA – Populasi babi mutan yang terkena dampak radioaktif akibat bocornya Reaktor Nuklir Fukushima pada 2011 semakin meningkat dan menimbulkan kekhawatiran bagi warga di wilayah utara Jepang.
Dengan jumlahnya yang terus bertambah secara stabil, populasi babi hutan ini telah menghancurkan hasil panen pertanian di wilayah tersebut. Sejak pertama kali terjadi bencana pada 2011, jumlah kerusakan pertanian yang diakibatkan babi hutan bertambah dua kali lipat mencapai USD15 juta.
Selain kerusakan pertanian, babi hutan juga menimbulkan ancaman terhadap keselamatan publik. Telah banyak laporan hewan liar itu mengamuk dan melukai penduduk lokal. Mereka juga semakin sering terlihat berkeliaran di jalanan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan yang dilansir Russia Today, Kamis (7/4/2016), tidak adanya pemangsa natural bagi babi mutan ini membuat sulit menjaga keseimbangan populasi mereka. Pemerintah lokal di seluruh Jepang telah membentuk kelompok-kelompokberburu untuk mengurangi populasi mereka.
Meski jumlah babi yang dibunuh meningkat hingga empat kali lipat dari 3.000 menjadi 13.000 dalam tiga tahun, sebelum 2014, cara ini memberikan efek yang terbatas karena mereka berkembang biak dengan sangat cepat.
Walaupun warga Jepang banyak mengonsumsi daging babi dalam makanan mereka, daging babi mutan ini tidak layak untuk dikonsumsi karena mengandung konsentrasi radioaktif yang sangat tinggi. Dilaporkan kandungan radioaktif caesium-137 yang terdapat pada binatang-binatang di wilayah itu mencapai 300 kali lebih tinggi dari tingkat yang diperbolehkan untuk dikonsumsi manusia.
Saat ini para peneliti dari Institut Lingkungan Radioaktif Universitas Fukushima yang meneliti mengenai penyebaran material radioaktif di wilayah itu masih mencari penyebab ledakan populasi babi mutan di daerah tersebut.
Bencana nuklir Fukushima yang terjadi akibat gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011 menyebabkan kebocoran material radioaktif yang menyebar hingga ke Lautan Pasifik. Daerah di sekitar lokasi reaktor pun ditinggalkan dan tidak dihuni lagi karena risiko terpapar radiasi.
Kejadian ini adalah bencana nuklir terburuk kedua setelah ledakan di Chernobyl, Ukraina, pada 1986.
(dka)
http://news.okezone.com/read/2016/04/07/18/1356594/babi-beradioaktif-teror-wilayah-utara-jepang

Viewing all articles
Browse latest Browse all 16953

Trending Articles