BERITA TERKINI
Pagi ini polisi mulai merazia para pelacur kalijodo dan menggiring mereka ke kantor polisi utk diinterogasi satu persatu.
Saking banyaknya pelacur yang terjaring, antrian sampai keluar pagar kantor polisi.
Kemudian lewatlah seorang nenek yang hendak membeli minyak.
Karena melihat keramean, si nenek bertanya pada pelacur yang berdiri pada antrian paling blakang. “Cu, lagi antri apaan?”
Karena malu berterus terang, si pelacur menjawab sekenanya, “Lagi ngantri permen, Nek.” Betapa kagetnya si pelacur ternyata nenek itu ikut antri. Si pelacur bertanya, ” Lagi ngapain, Nek?”. “Nenek juga mau permen, Cu.”
Singkat cerita sampailah giliran si nenek untuk diinterogasi.
Betapa kaget sang polisi melihat nenek yg sdh renta itu. Dengan sangat hati-hati si polisi bertanya, “Apa nenek masih sanggup?” Si nenek menjawab dengan suara bergetar karena usia yg sudah sepuh, “Kalo sekedar mengisep-isep sih nenek masih oke, Cu….”
Pagi ini polisi mulai merazia para pelacur kalijodo dan menggiring mereka ke kantor polisi utk diinterogasi satu persatu.
Saking banyaknya pelacur yang terjaring, antrian sampai keluar pagar kantor polisi.
Kemudian lewatlah seorang nenek yang hendak membeli minyak.
Karena melihat keramean, si nenek bertanya pada pelacur yang berdiri pada antrian paling blakang. “Cu, lagi antri apaan?”
Karena malu berterus terang, si pelacur menjawab sekenanya, “Lagi ngantri permen, Nek.” Betapa kagetnya si pelacur ternyata nenek itu ikut antri. Si pelacur bertanya, ” Lagi ngapain, Nek?”. “Nenek juga mau permen, Cu.”
Singkat cerita sampailah giliran si nenek untuk diinterogasi.
Betapa kaget sang polisi melihat nenek yg sdh renta itu. Dengan sangat hati-hati si polisi bertanya, “Apa nenek masih sanggup?” Si nenek menjawab dengan suara bergetar karena usia yg sudah sepuh, “Kalo sekedar mengisep-isep sih nenek masih oke, Cu….”