Liburan merupakan momen tak terlupakan buat anak. Mengajaknya liburan menikmati pantai, laut, atau menjelajahi gunung akan membawa banyak manfaat positif yang tidak didapatkan di ruang kelas ataupun lingkungan rumah.
Penelitian dari Universitas Michigan tahun 2015 menyebutkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktunya bermain hingga 10 jam di alam bebas memiliki imajinasi yang kuat, daya kreatifitas, dan keingintahuan yang tinggi, dibandingkan dengan anak yang tidak.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa menyaksikan fenomena dan objek-objek alam dapat membangun kepercayaan diri anak. Anak akan terpicu untuk bertanya dan mencoba banyak hal baru. Anak pun akan merasa lebih senang karena dapat mengetahui hal yang berbeda dari keseharian mereka.
Beragam flora dan fauna yang mereka temui ketika berwisata ke alam bebas akan menambah wawasan mereka tentang dunia luar. Pengetahuan ini akan menambah wawasan anak sekaligus melatih anak dalam hal berempati , baik terhadap lingkungan sekitar maupun terhadap alam.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di alam juga dapat melatih kecerdasan motorik anak. Selama melakukan kegiatan-kegiatan di alam, anak akan belajar untuk melakukan gerakan tertentu lewat aktifitas-aktifitas fisik yang dilakukan.
Namun, untuk alasan keamanan, tidak semua umur anak dapat langsung diajak berinteraksi dengan alam. Dalam catatan North Carolina State University dalam laman Natural Learning Initiative, klasifikasi anak yang cukup aman untuk diajak berinteraksi dengan alam adalah anak yang berusia minimal 8 bulanan sampai 1 tahun lebih.
Banyak hal positif yang dapat ditemukan dengan mengajak anak berlibur di alam. Namun, orang tua perlu memastikan keamanan agar liburan anak terjamin dan berlangsung menyenangkan.
Penelitian dari Universitas Michigan tahun 2015 menyebutkan bahwa anak-anak yang menghabiskan waktunya bermain hingga 10 jam di alam bebas memiliki imajinasi yang kuat, daya kreatifitas, dan keingintahuan yang tinggi, dibandingkan dengan anak yang tidak.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa menyaksikan fenomena dan objek-objek alam dapat membangun kepercayaan diri anak. Anak akan terpicu untuk bertanya dan mencoba banyak hal baru. Anak pun akan merasa lebih senang karena dapat mengetahui hal yang berbeda dari keseharian mereka.
Beragam flora dan fauna yang mereka temui ketika berwisata ke alam bebas akan menambah wawasan mereka tentang dunia luar. Pengetahuan ini akan menambah wawasan anak sekaligus melatih anak dalam hal berempati , baik terhadap lingkungan sekitar maupun terhadap alam.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di alam juga dapat melatih kecerdasan motorik anak. Selama melakukan kegiatan-kegiatan di alam, anak akan belajar untuk melakukan gerakan tertentu lewat aktifitas-aktifitas fisik yang dilakukan.
Namun, untuk alasan keamanan, tidak semua umur anak dapat langsung diajak berinteraksi dengan alam. Dalam catatan North Carolina State University dalam laman Natural Learning Initiative, klasifikasi anak yang cukup aman untuk diajak berinteraksi dengan alam adalah anak yang berusia minimal 8 bulanan sampai 1 tahun lebih.
Banyak hal positif yang dapat ditemukan dengan mengajak anak berlibur di alam. Namun, orang tua perlu memastikan keamanan agar liburan anak terjamin dan berlangsung menyenangkan.