![[IMG]](http://assets.kompas.com/data/photo/2015/07/16/0021522cipali121436978593-preview780x390.jpg)
CIREBON, KOMPAS.com – Baru setengah tahun Tol Cipali beroperasi namun dampak tol terpanjang di Indonesia itu sudah sangat dirasakan warga Kota Cirebon, Jawa Barat.
Keberadaan tol ini membuat akses warga Bandung atau Jakarta ke Cirebon semakin mudah. Alhasil, perekonomian di kota yang kerap disebut sebagai Kota Udang ini semakin meningkat.
Kepala Cabang Utama BCA Cirebon Jenny Sujarwati mengatakan, meningkatnya perekonomian Cirebon bisa dilihat dengan semakin banyaknya usaha kecil di kota itu.
“Dulu hanya ada dua warung empal gentong yang besar. Sekarang di kawasan yang sama semakin banyak yang buka usaha serupa,” kata Jenny kepada wartawan, Sabtu (12/12/20150).
Dia menambahkan, dengan keberadaan Tol Cipali perputaran uang di Cirebon semakin meningkat, karena kota itu semakin banyak didatangi pengunjung yang bertransaksi.
“Kini rata-rata setorang tunai ke BCA di Cirebon setiap hari adalah Rp 20 miliar. Kalau akhir pekan jumlahnya meningkat,” tambah Jenny.
Manfaat Tol Cipali juga dirasakan langsung seorang pemilik usaha batik Trusmi, Ninik M Masinah (68). Dia mengklaim usahanya semakin berkembang sejak Tol Cipali beroperasi.
“Usaha saya meningkat pesat. Sekarang setiap hari ada saja yang datang dan membeli batik. Ya, peningkatan bisa mencapai 70 persen,” ujar Ninik di kediamannya.
Di sisi lain, potensi pariwisata Cirebon bisa semakin diketahui masyarakat luas sehingga bisa menambah pendapatan pemerintah daerah.
Satu contoh adalah jumlah pengunjung ke Keraton Kasepuhan yang terus meningkat sejak pertengahan tahun ini.
“Pengunjung ke keraton setiap tahun berkisar antara 200.000 orang. Namun, tahun ini jumlah pengunjung sudah mencapai 400.000-an,” kata Sultan Sepuh XIV, Raja Keraton Kasepuhan.
Bahkan, Sultan Sepuh berharap, keberadaan jalan tol ini bisa mengubah Cirebon menjadi Bandung kedua, yang menjadi tujuan wisata utama warga ibu kota Jakarta.